Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Luhur Binsar Pandjaitan Klaim Big Data Rakyat Minta Tunda Pemilu, Amien Rais: Luhut Tidak Sadar Sedang Halusinasi!



GELORA.CO -Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menyebut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sedang berhalusinasi saat menyampaikan big data 110 juta rakyat dukung penundaan pemilu 2024.

Amien mengatakan Luhut hanya berkoar tanpa bukti nyata yang membuat kegaduhan karena sebagian besar rakyat merasa tidak seperti apa yang Luhut klaim.

"Luhut tidak sadar ia sedang berhalusinasi dan telah menjadi public enemy number one gara–gara halusinasi itu," kata Amien Rais saat Milad 1 Tahun Partai Ummat, Minggu (17/4/2022).

Oleh sebab itu, dia meminta Luhut untuk mundur sebagai pejabat publik karena sudah tidak lagi mendapat kepercayaan dari rakyat karena sejumlah kebijakan yang menindas.


"Seyogianya Pak Luhut segera mengundurkan diri. Sebagian besar masyarakat sipil, saya yakin sudah tidak percaya lagi pada Pak Luhut. Please, resign, the sooner, the better," ucapnya.


Jika Luhut tak juga mengundurkan diri, Amien mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memecatkan, karena Luhut menurutnya adalah beban bagi negara.

"Kalau Luhut nekat dan sudah terjebak dengan narcissistic megalomania yang diidapnya, Pak Jokowi seyogianya memecat dia. Luhut bukan lagi asset bangsa, ia telah menjadi liability, menjadi national burden atau beban nasional," tegasnya.


Amien menyebut Luhut dan Jokowi sudah sudah kehilangan sense of crisis, sense of urgency dan sense of reality.

"Pemimpin yang kehilangan 3 senses ini pasti berperilaku ugal–ugalan, eksesif, dan menjadi berperilaku ekstrimis," tutur Amien.



Dia juga menyinggung big data bahwa 110 juta rakyat meminta penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden 3 periode yang digaungkan Luhut.

Sumber: suara


Visit Also :Yang Terbaik

Posting Komentar untuk "Luhur Binsar Pandjaitan Klaim Big Data Rakyat Minta Tunda Pemilu, Amien Rais: Luhut Tidak Sadar Sedang Halusinasi!"